FLOWCHART

 [KEMBALI KE MENU SEBELUMNYA]



FLOWCHART



1. Mulai (Start)
Sistem aktif dan siap bekerja untuk mendeteksi dua parameter utama: suhu air dan ketinggian air dalam tangki.

2. Sensor Suhu Mendeteksi Suhu Air dalam Tangki
Sensor LM35 membaca suhu air dan mengubahnya menjadi tegangan listrik sebesar 10 mV per °C. Tegangan ini menjadi input bagi op-amp untuk dibandingkan dengan tegangan referensi (Vref).

3. Kondisi Suhu Air
Jika suhu antara 40–42°C, sistem menganggap kondisi stabil, tidak ada tindakan (pendingin atau pemanas) yang aktif.

    1) Saat Suhu > 42°C (Kondisi Panas)
  • Output dari detektor non-inverting menjadi lebih besar dari Vref (Vi > Vref).
  • Transistor masuk kondisi aktif karena VBE > 0,6 V, sehingga relay menutup (close).
  • Arus mengalir ke kipas pendingin, dan indikator pendingin menyala.
  • Tujuannya untuk menurunkan suhu hingga kembali ke rentang aman 40–42°C.
    2) Saat Suhu < 40°C (Kondisi Dingin)
  • Output dari detektor inverting menjadi lebih besar dari Vref (Vi < Vref).
  • Transistor aktif (VBE > 0,6 V) sehingga relay close dan menghubungkan heater (pemanas).
  • Indikator pemanas menyala, menandakan sistem sedang memanaskan air agar suhu naik kembali ke batas aman.
4. Sensor Water Level Mendeteksi Ketinggian Air
Setelah pengendalian suhu, sistem lanjut memantau volume air dalam tangki.
  • Sensor water level mendeteksi konduktivitas air untuk menentukan apakah air sudah melebihi 80% atau belum.
5. Kondisi Ketinggian Air
  • Jika air belum mencapai 80%, maka Vi < Vref pada detektor non-inverting → relay open, pompa menyala untuk mengisi air.
  • Jika air sudah di atas 80%, maka Vi > Vref → relay close, pompa mati untuk mencegah tangki meluap.
8. Selesai (End)
Setelah suhu dan level air terdeteksi, sistem akan terus bekerja secara otomatis dan berulang, menjaga agar suhu air tetap 40–42°C dan volume air tidak kurang atau berlebih.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Fig. 11.15

MODUL 1

Fig. 15.14 & Fig. 15.15