LAPORAN AKHIR




1. Jurnal [Kembali]

 RLC SERI DAN RLC PARALEL

 

Nama                           :  Rahmi Humira

No. BP                         :  2410952054

Tanggal Praktikum    :  27 Mei 2025

Asisten                         :  1. Salwa Salsabila

                                                  2.  Naysilla Angel

 

1.     RC Seri

Beban

V terukur

I terukur

V pada beban

Impedansi

Xa = 100 ohm

 

8.25 V

 

0.0243 A

2.37 V


332.34 ohm 

Xb = 100 ohm

2.22 V

Xc = 10 uF

6.45 V

 

2.  RLC Seri

Beban

V terukur

I terukur

V pada beban

Impedansi

Xa = 100 ohm

 

8.24 V

 

0.0294 A

2.89 V


269.16 ohm 

Xb = 1 mH

0.0132 V

Xc = 10 uF

7.36 V


3. RLC Paralel

 Beban

V terukur

I terukur (total)

I1

I2

 I3

V pada beban

Impedansi

Xa = 100 ohm

8.25 V

18.8 A

0.081 A

0.081 A

0.081 A

8.25 V

0.4607 ohm 

Xb = 1 mH

8.25 V

18.8 A

17.9 A

17.9 A

17.9 A

8.25 V

0.4607 ohm 

Xc = 10 uF

8.25 V

18.8 A

0.029 A

0.029 A

0.029 A

8.25 V

0.4607 ohm 

2. Prinsip Kerja [Kembali]

A. RC Seri
  1. Susunlah rangkaian seperti pada gambar 4.2
  2. Atur nilai beban R dan C sesuai dengan kondisi yang dimiliki, dimana pada kit modul, nilai : Xa = 100 ohm, Xb = 100 ohm, Xc = 10 uF
  3. Rangkailah rangkaian menggunakan kabel jumper sesuai dengan bentuk rangkaian yang sudah ada pada module kit
  4. Hubungkan amperemeter dan voltmeter pada base station pada titik yang ditentukan
  5. Hidupkan catu daya, atur tegangan sesuai jurnal
  6. Ukur nilai arus dan tegangan yang terbaca pada titik yang ditentukan, catat pada jurnal
  7. Ukur nilai tegangan pada masing masing beban, catat pada jurnal
  8. Hitunglah nilai impedansi rangkaian menggunakan rumus impedansi rangkaian RC
B. RLC Seri
  1. Susunlah rangkaian seperti pada gambar 4.4
  2. Atur nilai beban R, L dan C sesuai dengan kondisi yang dimiliki, dimana pada kit modul, nilai : Xa = 100 ohm, Xb = L2 = 1 mH, Xc = 10 uF
  3. Rangkailah rangkaian menggunakan kabel jumper sesuai dengan bentuk rangkaian yang sudah ada pada module kit
  4. Hubungkan amperemeter dan voltmeter pada base station pada titik yang ditentukan
  5. Hidupkan catu daya, atur tegangan sesuai jurnal
  6. Ukur nilai arus dan tegangan yang terbaca pada titik yang ditentukan, catat pada jurnal
  7. Ukur nilai tegangan pada masing masing beban, catat pada jurnal
  8. Hitunglah nilai impedansi rangkaian menggunakan rumus impedansi rangkaian RLC seri
C. RLC Paralel
  1. Susunlah rangkaian seperti pada gambar 4.5
  2. Atur nilai beban R dan C sesuai dengan kondisi yang dimiliki, dimana pada kit modul, nilai : Xa = 100 ohm, Xb = 100 ohm, Xc = 100 ohm
  3. Rangkailah rangkaian menggunakan kabel jumper sesuai dengan bentuk rangkaian yang sudah ada pada module kit
  4. Hubungkan amperemeter dan voltmeter pada base station pada titik yang ditentukan
  5. Hidupkan catu daya, atur tegangan sesuai jurnal
  6. Ukur nilai arus dan tegangan yang terbaca pada titik yang ditentukan, catat pada jurnal
  7. Ukur nilai tegangan pada masing masing beban, catat pada jurnal
  8. Hitunglah nilai impedansi rangkaian menggunakan rumus impedansi rangkaian RLC paralel

3. Video Percobaan [Kembali]

1. RC Seri



2. RLC Seri


3. RLC Paralel




4. Analisa[Kembali]

1. Analisa pengaruh R,L, dan C terhadap sudut fasa!
Jawab : 
Resistansi (R):
Resistor murni tidak menyebabkan perbedaan sudut fasa antara tegangan dan arus. Arus dan tegangan selalu sefase, sehingga sudut fasa (φ) bernilai nol derajat.

Induktansi (L):
Induktor membuat arus tertinggal dibanding tegangan karena induktor menyimpan energi dalam medan magnet. Akibatnya, arus datang lebih lambat dari tegangan, dan sudut fasa menjadi positif, bisa sampai +90 derajat.

Kapasitansi (C):
Kapasitor membuat arus mendahului tegangan karena kapasitor menyimpan energi dalam medan listrik. Dalam hal ini, arus lebih dulu mengalir sebelum tegangannya maksimum, dan sudut fasa menjadi negatif, bisa sampai -90 derajat.

2. Analisa Impedansi pada Rangkaian RC seri
Jawab:
Impedansi pada rangkaian RC seri merupakan hambatan total yang terdiri dari gabungan resistansi (R) dan reaktansi kapasitif (Xc). Impedansi pada rangkaian RC seri semakin kecil jika kapasitansi besar dan frekuensi tinggi, serta semakin besar jika resistansi tinggi, kapasitansi kecil, atau frekuensi rendah. Impedansi ditulis sebagai:

Z = R + jXC  dengan XC = 1/2πfC

Besar impedansi dihitung dengan:


3. Analisa Impedansi pada Rangkaian RLC seri
Jawab: 
Impedansi pada rangkaian RLC seri merupakan total hambatan yang dialami oleh arus AC, yang terdiri dari resistansi (R), reaktansi induktif (XL), dan reaktansi kapasitif (XC). Rumus umum untuk menghitung impedansi (Z) adalah:

Dengan : 
Z = Impedansi total (Ω).
R = Resistansi (Ω).
XL = Reaktansi induktif (Ω).
XC = Reaktansi kapasitif (Ω).

Pada rangkaian RLC, XL dan XC bisa saling meniadakan atau saling menguatkan tergantung pada frekuensi. Jika XL lebih besar dari XC, rangkaian bersifat induktif, dan jika XC lebih besar dari XL, rangkaian bersifat kapasitif.

4. Analisa Impedansi pada Rangkaian RLC Paralel
Jawab:
Impedansi pada rangkaian ini merupakan hambatan total yang dialami arus listrik saat melewati rangkaian tersebut dan merupakan kebalikan dari total admittansi. Impedansi Z total dapat dihitung dengan terlebih dahulu mencari total admittansi Y total: 

Dengan:
XL= ωL → reaktansi induktif (Ω)
XC=1/ωC→ reaktansi kapasitif (Ω)

Impedansi pada rangkaian RLC paralel dipengaruhi oleh resistansi (R), induktansi (L), kapasitansi (C), dan frekuensi (f). Jika R diperbesar, impedansi cenderung naik. Jika L diperbesar, reaktansi induktif naik sehingga impedansi bisa bertambah, terutama saat mendekati resonansi. Jika C diperbesar, reaktansi kapasitif turun dan impedansi cenderung menurun. Frekuensi memengaruhi hambatan induktor dan kapasitor. Saat frekuensi naik, hambatan induktor naik dan hambatan kapasitor turun. Pada frekuensi resonansi, keduanya saling meniadakan sehingga impedansi jadi maksimum.



5. Download File[Kembali]

Download File Laporan Akhir [klik disini]

Download Video Analisa [klik disini]

Download Video Rangkaian RC Seri [klik disini]

Download Video Rangkaian RLC Seri [klik disini]

Download Video Rangkaian RLC Paralel [klik disini]

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Fig. 11.15

MODUL 1

Fig. 15.14 & Fig. 15.15