PROSEDUR PERCOBAAN


  [KEMBALI KE MENU SEBELUMNYA]


PROSEDUR PERCOBAAN


A. Persiapan Alat dan Komponen

    Sebelum memulai perakitan, pastikan seluruh komponen berikut tersedia:

  1. Water Level (Sensor Ketinggian Air) 
  2. LM35 (Sensor Suhu)
  3. IC Op-Amp 741
  4. Transistor 2SD882
  5. Relay 
  6. Potensiometer 1kΩ
  7. Resistor 
  8. Kapasitor
  9. Heater
  10. Pompa Air
  11. Baterai atau Power Supply 5V, 9V, dan 12V DC
  12. Kabel Jumper dan Breadboard 
  13. Multimeter untuk Pengukuran Pegangan

B. Tahapan Perakitan Rangkaian WATER (Sensor Ketinggian Air)
    1. Sensor Water Level (WATER)
        Diletakkan vertikal di dalam tangki untuk mendeteksi tinggi air.
  • Pin Vcc → +5V
  • Pin GND → Ground
  • Pin Output → Input non-inverting (+) IC 741Detektor (pin 3)
    2. Potensiometer 1k
  • Hubungkan ke +5V dan ground
  • Terminal tengah (wiper) → Input inverting (−) IC 741 Detektor (pin 2)
  • Berfungsi sebagai pengatur tegangan referensi (Vref)
    3. Op-Amp LM741 (Detektor Non-Inverting)
  • Pin 7 → +5V
  • Pin 4 → Ground
  • Pin 3 (+) → Output sensor
  • Pin 2 (−) → Potensiometer 1k
  • Pin 6 → Resistor basis transistor (RE5 10kΩ)
    4. Transistor NPN (2SD882)
  • Basis → Output op-amp (melalui resistor 10kΩ)
  • Emitor → Ground
  • Kolektor → Salah satu sisi koil relay 
    5. Relay 
  • Salah satu sisi koil → Kolektor transistor
  • Sisi lain koil → +12V
  • Kontak relay dihubungkan ke pompa air (B6) sebagai beban
    6. Kapasitor (1000µF)
  • Dipasang paralel antara +5V dan ground
  • Berfungsi menstabilkan tegangan sensor

C. Tahapan Perakitan Rangkaian LM35 (Sensor Suhu)
    1. Pemasangan Sensor LM35
  • Pin Vcc → +5V
  • Pin GND → Ground
  • Pin Vout → Input non-inverting (+) op-amp U3 dan inverting (−) op-amp U6
  • Berfungsi mengubah suhu menjadi sinyal tegangan (10 mV/°C)
    2. Potensiometer (RV1 & RV2)
  • RV1 → dihubungkan ke +5V dan ground, wiper ke input inverting (−) detektor untuk set point suhu tinggi (>42°C)
  • RV2 → dihubungkan ke +5V dan ground, wiper ke input non-inverting (+) detektor untuk set point suhu rendah (<40°C)
    3. Op-Amp LM741 (Detektor)
  • U3 bekerja sebagai detektor non-inverting (suhu tinggi)
  • U6 bekerja sebagai detektor inverting (suhu rendah)
  • Pin 7 → +5V, Pin 4 → Ground
  • Output (pin 6) → Basis transistor (melalui resistor pembatas arus)
    4. Transistor NPN (Q3 & Q6 – 2SD882)
  • Basis → Output op-amp (via resistor 10kΩ)
  • Emitor → Ground
  • Kolektor → Koil relay
  • Aktif jika VBE ≥ 0,7V
    5. Relay (RL1 dan RL6)
  • Salah satu sisi koil → Kolektor transistor
  • Sisi lain → +12V
  • RL1 mengendalikan kipas pendingin, RL6 mengendalikan heater
    6. Beban Output
  • Kipas Pendingin (B1) terhubung ke kontak RL1 → aktif saat suhu > 42°C
  • Heater (B2) terhubung ke kontak RL6 → aktif saat suhu < 40°C

D. Pemeriksaan Awal
  • Periksa kembali seluruh sambungan, polaritas komponen, dan nilai resistor.
  • Pastikan semua jalur ground tersambung dengan baik antara sensor, op-amp, dan transistor.
  • Nyalakan catu daya dan ukur tegangan output dari WATER dan LM35 dengan multimeter.
  • Jika tegangan output sensor berubah sesuai kondisi, perhatikan apakah relay aktif dan pompa serta heater menyala.

E. Pengujian Sistem
    1. Pengujian Sensor Water Level (WATER)
  • Siapkan air dan pastikan probe sensor terpasang.
  • Teteskan air secara perlahan hingga menyentuh probe sensor.
  • Amati perubahan tegangan output sensor saat air menyentu probe sensor serta perubahan status relay/pompa.
  • Catat tegangan output dan level air saat indikator aktif (pompa menyala menandakan level air ≥ 80%).
    2. Pengujian Sensor Suhu (LM35)
  • Hubungkan sensor LM35 ke rangkaian sesuai skematik (Vcc = +5V, GND, dan Vout ke input op-amp).
  • Gunakan sumber panas seperti korek api dari jarak aman untuk menaikkan suhu di sekitar LM35.
  • Amati perubahan tegangan output LM35 dan kondisi relay/kipas/heater saat suhu berubah.
  • Catat nilai suhu (Vout × 100°C/V) pada saat relay atau indikator aktif.
    3. Pengujian Gabungan
  • Lakukan uji simultan dengan peningkatan suhu dan keberadaan air.
  • Amati kecepatan respons sistem dan keandalan kerja relay.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Fig. 11.15

MODUL 1

Fig. 15.14 & Fig. 15.15