LAPORAN AKHIR




1. Jurnal [Kembali]

Nama                             :  Rahmi Humira

No BP                             :  2410952054

Tanggal Praktikum      :  25 Maret 2025

Asisten                           :  1. Dicky Nurdiasyah

                                                  2. Alvin Ramadhan

 

1.     Mengukur dan Mengamati Tegangan Searah dan Tegangan Bolak-Balik

Tegangan DC

Amplitudo Vpp

Perioda

Frekuensi

5 V

0

Tegangan AC

Amplitudo Vpp

Perioda

Frekuensi

5 V

1 ms

1 kHz

 

2.     Membandingkan Frekuensi

 

Jenis Gelombang

Frekuensi oscilloscope

 

Frekuensi Generator Fungsi

Sinusoidal

1.000 Hz

1.000 Hz

Gigi gergaji

1.000 Hz

1.000 Hz

Pulsa (Kotak)

1.000 Hz

1.000 Hz


3.     Membandingkan Frekuensi dengan Cara Lissajous


Perbandingan Frekuensi

Frekuensi Generator A

(fy)

Frekuensi Generator B

(fx)

Gambar Lissajous

1 : 1

1.000

1.000

1 : 2

1.000

2.000

2 : 1

2.000

1.000

1 : 3

1.000

3.000

3 : 1

3.000

1.000

2 : 3

2.000

3.000

3 : 2

3.000

2.000


4.    Pengukuran Daya Beban Lampu Seri

 

 

Beban

 

Daya Terukur (Watt)

 

V total

 

I total

 

Daya Terhitung (Watt)

1 Lampu

0,0000123

0,41

0,02 mA

0,0000123

2 Lampu

0,0000102

0,51

0,03 mA

0,0000102

3 Lampu

0,000011

0,55

0,02 mA

0,000011

 

5.    Pengukuran Daya Beban Lampu Parallel

 

Beban

 

Daya Terukur (Watt)

 

V total

 

I total

 

Daya Terhitung (Watt)

1 Lampu

0,0007865

6,05 V

0,13 mA

0,0007865

2 Lampu

0,0007284

6,07 V

0,12 mA

0,0007284

3 Lampu

0,0007878

6,06 V

0,13 mA

0,0007878

 

2. Prinsip Kerja [Kembali]

Oscilloscope

1. Kalibrasi oscilloscope

    a. Hidupkan oscilloscope dan tunggu beberapa saat sampai pada layar akan muncul berkas elektron
    b. Atur posisi sinyal pada layar sehingga terletak di tengah-tengah
    c. Hubungkan input kanal A dengan terminal kalibrasi yang ada pada oscilloscope
    d. Amati bentuk gelombang dan tinggi amplitudonya.

2. Mengukur dan Mengamati Tegangan Searah dan Tegangan Bolak-Balik

    Susun rangkaian seperti gambar berikut


     Tegangan Searah
        a. Atur output power supply sebesar 4 Volt
        b. Hubungkan input kanal B oscilloscope dengan output power supply
        c. Atur saklar oscilloscope pada DC, bacalah dan amati berapa tegangan yang diukur oleh oscilloscope

     Tegangan Bolak Balik
        a. Atur generator sinyal pada frekuensi 1 kHz gelombang sinusoidal, dengan besar tegangan 4 Vp-p
        b. Kemudian ukur dan amati tegangan ini dengan oscilloscope

3. Mengukur dan Mengamati Frequency

    a. Susun rangkaian seperti gambar berikut


    b. Hubungkan output dari function generator dengan input kanal A oscilloscope. Saklar fungsi dari function generator                 pada posisi sinusoidal
    c. Amati bentuk gelombang yang muncul pada layar, kemudian ukurlah frekuensinya. Catat penunjukan frekuensi dari             function generator
    d. Bandingkan hasil pengukuran frekuensi dengan oscilloscope dengan frekuensi yang ditunjukkan oleh function                         generator
    e. Ulangi langkah b dan c untuk gelombang gigi gergaji (segitiga) dan gelombang pulsa

4. Membandingkan Frekuensi dengan Cara Lissajous

    a. Susun rangkaian seperti gambar berikut

    b. Atur selektor time base oscilloscope pada posisi XY dan saklar pemilih kanal pada posisi A dan sinkronisasi pada                 posisi B
    c. Hubungkan sinyal dengan frekuensi yang tidak diketahui pada input A dan sinyal dengan frekuensi yang dapat dibaca          pada input B
    d. Atur frekuensi sinyal pada kanal A, sehingga diperoleh gambar seperti salah satu dari gambar 2.1. Kemudian amati             berapa perbandingan frekuensinya. Bacalah penunjukan frekuensi generator
    e. Ulangi langkah b dan c untuk frekuensi yang lain dan catat hasilnya dalam bentuk gambar gelombang Lissajous
    f. Atur perbandingan X:Y pada 1:1, 1:2, 1:3, 2:1, 2:3, 3:1, 3:2


Pengukuran Daya

5. Mengukur Daya Satu Fasa



    a. Buat rangkaian seperti Gambar diatas dengan sumber AC dan beban 25 watt
    b. Ukur daya yang terbaca pada wattmeter
    c. Ulangi untuk beban yang berbeda-beda sesuai dengan Tabel
    d. Catat penunjukan dari wattmeter


3. Video Percobaan [Kembali]

1.     Mengukur dan Mengamati Tegangan Searah dan Tegangan Bolak-Balik


2.     Membandingkan Frekuensi


3.     Membandingkan Frekuensi dengan Cara Lissajous


4.     Pengukuran Daya Beban Lampu Seri


5.     Pengukuran Daya Beban Lampu Parallel



4. Analisa[Kembali]

1. Mengapa perlu dilakukan kalibrasi sebelum osiloskop digunakan?
Jawab :
Kalibrasi dilakukan untuk memastikan bahwa osiloskop memberikan pembacaan yang akurat dan sesuai dengan nilai sebenarnya. Kalibrasi dilakukan dengan mengembalikan osiloskop ke kondisi standar sehingga dapat menghindari kesalahan pengukuran akibat penyimpangan perangkat.

2. Jelaskan perbedaan tegangan AC dan DC pada osiloskop berdasarkan amplitude, frekuensi dan perioda!
Jawab :
  a. Tegangan AC
    - Memiliki amplitudo yang berfluktuasi dari positif ke negatif dengan siklusnya (biasanya berbentuk sinusoidal)
    - Memiliki frekuensi yang menunjukkan jumlah siklus per detik, diukur dengan satuan Hz
    - Memiliki perioda yang menunjukkan waktu yang dibutuhkan untuk satu siklus penuh

  b. Tegangan DC
    - Memiliki ampitudo tetap dan tidak berubah
    - Tidak memiliki frekuensi karena arusnya mengalir dalam satu arah yang konstan
    - Memiliki perioda tak hingga karena frekuensi yang dihasilkan nol

3. Jelaskan macam-macam gelombang berdasarkan generator fungsi dan frekuensi!
Jawab :
  a. Gelombang Sinusoidal
    Jenis gelombang periodik yang berosilasi (bergerak ke atas dan ke bawah). Pada frekuensi osiloskop gelombang ini memiliki 1.000 Hz dan generator fungsi 1.000 Hz.
  b. Gelombang Gergaji
    Gelombang yang memiliki bentuk yang naik secara linier dan turun secara tiba-tiba atau sebaliknya. Dengan frekuensi osiloskop 1.000 Hz dan generator fungsi 1.000 Hz. 
  c. Gelombang Kotak (Pulsa)
    Gelombang yang memiliki nilai maksimum dan minimum dengan perubahan tiba-tiba. Dengan frekuensi osiloskop 1.000 Hz dan generator fungsi 1.000 Hz. 
  d. Gelombang Segitiga
    Gelombang yang naik dan turun dengan kecepatan konstan, digunakan dalam sistem pengendali dan modulas sinyal.


4. Bandingkan nilai daya yang terukur  dan nilai daya yang terhitung pada pengukuran daya beban lampu seri !
Jawab :
    Pada pengukuran daya beban rangkaian lampu seri, arus yang mengalir sama setiap lampu dan tegangan setiap lampu berbeda. Secara teori, daya terukur seharusnya sama dengan daya terhitung. Daya terhitung dihitung dengan rumus (P = V x I). Namun, terjadi beberapa kesalahan dalam pengukuran yang disebabkan oleh beberapa faktor diantaranya kesalahan pembacaan atau perhitungan dan kerugian daya pada kabel atau sambungan.


5. Bandingkan nilai daya yang terukur dan nilai daya terhitung pada pengukuran daya beban lampu parallel !
Jawab :
    Pada pengukuran daya beban rangkaian lampu parallel, tegangan pada tiap lampu sama, namun nilai arusnya juga cenderung sama. Seharusnya nilai arus berbeda karena terjadi pembagian arus pada rangkaian parallel. Secara teori, daya terukur seharusnya sama dengan daya terhitung (P = V x I). Kesalahan yang terjadi pada pengukuran terjadi karena beberapa faktor diantaranya arus bocor dalam rangkaian dan ketidakakuratan instrumen pengukuran.



5. Download File[Kembali]

Download video Mengukur dan Mengamati Tegangan Searah dan Tegangan Bolak-Balik (klik disini)

Download video Membandingkan Frekuensi (klik disini)

Download video Membandingkan Frekuensi dengan Cara Lissajous (klik disini)

Download video Pengukuran Daya Beban Lampu Seri (klik disini)

Download video Pengukuran Daya Beban Lampu Parallel (klik disini)

Download video Analisa (klik disini)

Download file Laporan Akhir (klik disini)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Fig. 11.15

MODUL 1

Fig. 15.14 & Fig. 15.15